Sedangkan menurut Wikipedia, internet of things adalah interkoneksi yang unik antara embedded computing devices dalam infrastruktur internet yang ada. Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
Seluruh
penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut
terkumpul sebagai ‘big data’ yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik
oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan
bagi kepentingan masing-masing. Disinilah peran penting pemerintah Republik
Indonesia dalam menjaga ketahanan negara dari sisi sistem informasi.
Dengan
prinsip tujuan utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan
dan pengendalian barang fisik maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk
digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan,
perkantoran, rumah sakit, pariwisat, industri, transportasi, konserverasi
hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan. Dalam tujuan tersebut,
IoT memiliki peran penting dalam pengendalian pemakaian listrik, sehingga
pemakaian listrik dapat lebih hemat sesuai kebutuhan mulai dari tingkat
pemakaian pribadi sampai ke industri. Tentunya selain untuk tujuan penghematan
IoT juga dapat dipakai sebagai sarana kemajuan usaha, dengan sistem monitoring
maka kebutuhan usaha dapat lebih terukur.
IoT
juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh perangkat yang terhubung ke
internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut dapat di sesuaikan dengan
mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat tersebut. Baik untuk alasan
keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan
jangkauan terhadap perangkat yang akan di kendalikan tersebut.
Saat
inovasi seperti IoT menjadi bagian kehidupan manusia. Tak ayal wacana ini pun
akan menjadi sebuah literasi. IoT sendiri menjadi bagian besar dari literasi
digital, kemungkinan integrasinya ke dalam pendidikan pun potensial. IoT dalam
pendidikan sendiri akan lebih kepada aplikasinya untuk menyokong pengajaran. Sama
serupa CMD atau Computer-Mediated Learning yang saat ini diaplikasikan ke dalam
kelas. IoT pun memiliki dinamika mendukung proses KBM. IoT sendiri
mengembangkan bentuk fisik teknologi untuk kehidupan manusia. Benda-benda ini
terkoneksi dengan protokol wireless network sensor dalam satu infrastruktur
yang rumit. Contoh sederhananya saat ini adalah lampu LED di ruang tamu yang
bisa kita kontrol dengan HP kita. Atau sistem CCTV yang terkoneksi dengan
gadget kita untuk rasa aman yang lebih. Kembali, bentuk IoT apa yang bisa
digunakan dalam kelas?
Internet
of Things atau IoT adalah sebuah konsep besar saat ini yang dinilai mampu
merevolusi semua industri dan juga masyarakat. Bahkan dalam pendidikan pun
Internet of Things ini menjadi salah satu teknologi yang saat ini
dipertimbangkan oleh para pengajar maupun anggota pemerintah yang terkait
dengan pendidikan untuk menggunakannya guna berinovasi dan meningkatkan
pembelajaran.
Dengan
Internet ini, belajar menjadi lebih dinamis dengan cara mengintegrasikan metode
tradisional dengan metode baru (IoT). Selain itu, dampak pembelajaran dengan
IoT ini juga dinilai mampu menjadikan pelajaran di kelas serta diskusi antar
siswa lebih hidup. Bahkan dengan IoT siswa juga akan mampu mengeksplorasi
metode-metode belajar lainnya. Sebagai contoh, siswa dapat belajar dirumah
dengan melihat video, terlibat dalam proyek kemudian mendiskusikan hasil
belajar di luar kelas tersebut saat kembali ke sekolah. Selain itu, teknologi
modern dan IoT tidak terbatas hanya pada bagaimana siswa belajar tapi juga
dapat meningkatkan keamanan IoT sendiri serta akses yang lebih luas untuk mendapatkan informasi.
Selain itu juga dapat melacak sumber daya utama.
Pengaruh
IoT ini juga memiliki efek lebih jauh lagi bagi para pelajar. Dalam pendidikan
tinggi misalnya universitas, sebagai mahasiswa mungkin saat ini telah bosan
dengan menggunakan buku, kebanyakan dari mereka lebih suka dengan teknologi
seperti smartphone, tablet, laptop dan gadget lainnya. Dengan IoT ini akses
informasi yang mudah di akses dari mana pun dan kapan pun, akan membuat pelajar
mampu mempelajari segala sesuatu yang baru. Bahkan akan mendorong para pelajar
untuk mempelajari lebih lanjut lagi.
Selain
itu, IoT juga memberikan pekerjaan yang lebih efisien bagi para pengajar dan
pelajar. Contohnya adalah, para pengajar mampu mengoptimalkan tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh pelajar. Dengan menggunakan cloud, para pengajar juga
mampu melihat hasil serta statistik masing-masing pelajar dengan informasi yang
lebih cepat dengan cara mengumpulkan data hasil belajar. Selain itu, IoT juga
mampu mengurangi biaya operasional sekolah, salah satu contoh sekolah yang
sukses mengurangi biaya adalah Sekolah di New Richmonde, Tipp City, Ohio,
Amerika Serikat. Dalam laporan, mereka mampu mengurangi sekitar USD128,000
setiap tahunnya dengan menggunakan sistem pembelajaran berbasis web-terpusat
untuk mengontrol semua peralatan mekanik di sekolah.
Dengan
adanya pembelajaran konteks IoT akan pembelajaran yang semula biasa saja akan
menjadi lebih berwarna. Sederhananya, siswa akan berbicara dan berkonsultasi
dengan "robot". Guru sendiri akan menjadi admin dalam interaksi. Saat
ini pun "robot" itu bisa kita gunakan. Contohnya fitur voice search
pada Google/Siri/Cortana pada HP kita. Ucapkan kata saat Google/Siri/Cortana
dinyalakan dalam Bahasa Inggris. Jika pronunciation kita salah/kurang tepat
maka hasil pencarian kita akan amburadul.
Fitur
HP seperti di atas mungkin sangat sederhana. Bagaimana jika IoT ini tidak
sekedar voice recognition untuk English pronunciation kita. Saat ini sudah ada
face recognition, error spelling check, dll di internet. Bisa jadi akan ada
robot yang bisa menerjemahkan, mengkoreksi ucapan/tulisan, atau bahkan
"active conversation".
Guru
sebagai admin/manajer dari kelas seperti memiliki beberapa tugas. Mengakumulasi
learning analytic, yaitu melihat kemajuan siswa dari interaksi belajar dengan
IoT. Menjaga materi pada bentuk synchronous (email/blog) dan asynchronous(chat/instant
messaging). Dan pada akhirnya, gurulah yang menilai dan mengevaluasi kegiatan
belajar-mengajar dengan integrasi IoT.
Pada
intinya, peluang ini ada dan potensial untuk diterapkan. Walau kendala
infrastruktur, maintenance, security dan training untuk SDM-nya tetap ada,
apalagi di Indonesia. IoT akan menjadi bagian hidup, dan pendidikan, di masa
depan. Sebuah hal yang mungkin tidak bisa dihindari saat generasi milenial akan
lebih "akrab" dengan teknologi. Pendidik yang terlalu konservatif dan
kuno bisa jadi akan tetap ada. Namun akan lebih sulit mengenali teknologi yang
ada untuk mendukung pengajaran.
IoT
yang menjadi bagian literasi digital pun tak bisa lagi dipungkiri. Saat kita
lebih terobsesi dengan sosial media dan gadget. Potensinya untuk mendukung
pendidikan pun bukan tak mungkin. Walau paper-and-chalkboard adalah fondasi
pedagogis pendidik. Memahami, mengaplikasikan, dan mengevaluasi teknologi dalam
KBM pun menjadi peluang kemajuan. IoT pun akan menjadi salah satu peluang guru
untuk memandang teknologi menjadi bagian pendidikan. Dan pada mindset kita,
teknologi menjadi artefak kebudayaan generasi milenial saat ini.
Dunia
pendidikan Indonesia mendapatkan angin segar dengan dimulainya penerapan
Internet Of Things dan ekosistem digital dalam mendukung peningkatan pendidikan
bangsa. Inisiatif ini dilakukan Indosat Ooredoo yang melakukan kemitraan dengan
Hasri Ainun Habibie ORBIT Foundation dan CREATE Foundation.
Penerapan
Internet Of Things dilakukan dengan implementasi platform CREATE CyberSchool With IoT
(Internet of Things) berbasis cloud di 65 sekolah percontohan yang
tersebar di lima wilayah Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
dan Maluku – Papua. Adapun CREATE CyberSchool With IoT (Internet of Things)
merupakan platform belajar berbasis cloud yang dikembangkan CREATE Foundation
untuk memberikan sebuah sarana pembelajaran yang berkualitas bagi setiap siswa
di seluruh Indonesia di manapun mereka berada dengan memanfaatkan teknologi
digital. IoT (Internet of Things) merupakan fenomena baru pada abad 2I, dan
penerapan Internet Of Things ini nantinya akan mengubah pola interaksi,
komunikasi dan pendidikan di masyarakat luas.
Masing-masing
sekolah percontohan tersebut akan dilengkapi dengan tablet yang telah
dilengkapi dengan software dan aplikasi pendidikan. Di samping itu, Indosat
Ooredoo akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada ratusan guru di Indonesia dan
meningkatkan kompetensi mereka untuk bisa memberikan pendidikan digital sebaik
mungkin. Selain program CREATE cyberschool, juga dikenal program flipped-classroom
yang saat ini juga masih
dikembangkan dan di ujicobakan ke beberapa sekolah percontohan.
Ada banyak manfaat dan kemudahan ketika
suatu sistem di dunia nyata menggunakan perangkat IoT diantaranya :
- Data
Semakin banyak informsi yang diperoleh,semakin mudah untuk menentukan tindakan yang tepat perdasar data yang ada. dengan bantuan komputer dan algoritma program kita tidak perlu mengecek data dan mensortir satu per satu, biarkan mesin yang melakukan nya sesuai algoritma yang kita inginkan. selain cepat juga sagar akurat. - Tracking
Dalam sistem inventory dengan bantuan komputer akan sangat mudah untuk mengecek persedian ,lokasi dan kualitas barang sehingga memudahkan kita untuk melakukan pengelolaan ssehingga tidak ada kasus kehabisan barang karena lalai dalam pengecekan jika dilakukan secara manual. - Waktu
Dengan bantuan sistem komputer yang telah diprogram sebelumnya untuk mengolah informasi tertentu dan melakukan tindakan sesuai yang telah diprogram kan maka proses analisa dan pengambilan keputusan berdasar data yang baesar akan sangat cepat. tidak bisa dibayangkan jika hal ini dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. - Biaya
Tidak bis adipungkiri,penggunaan tenaga manusia yang terbatas kemampuan nya yang berakibat diperlukan banyak tenaga manusia untuk melakukan pekerjaan yang berat. dengan bantuan mesin yang kemampuan nya dapat diatur dan dapat menggantikan pekerjaan manusia, manusia tidak perlu melakukan hal berat dan rumit di jaman sekarang, cukup dengan menjadi operator mesin saja. dari sini terlihat bahwa biaya untuk menggaji karyawan lebih sedikit karena sudah digantikan oleh mesin.
Dibalik
kemudahan dan kecanggihan yang tersaji ketika mengunakan perangkat IoT ada
beberapa resiko yang perlu kamu ketahui diantaranya:
- Compatibility
Kita tau bahwa tidak ada standarisasi penggunaan sensor seperti penggunaan USB , ketika sebuah sistem dengan IoT device mengalami kerusakan maka kita harus membeli di vendor yang sama untuk menggantinya.
- Complexity
Dibalik kemudahan
yang disajikan, disana ada sebuah IoT module yang dirangkai secara komplex
untuk menerima dan mengolah informasi dan alat tersebut memerlukan tega ahli
untuk merawat secara berkala agar sistem tetap berjalan.
- Safety
Semua perangkat dan program komputer rawan akan tindakan hacking, baru-baru ini terjadi serangan DDOS besar-besaran yang disinyalir berasal dari perangkat IoT yang telah di hack dan dijadikan botnet untuk melakukan serangan ini. jadi sekali lagi diperlukan tenaga ahli untuk mengamankan perangkat IoT dari serangan Hacker.
1. Menurut Anda apakah dengan IoT akan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang selama ini terjadi dalam proses pembelajaran di Indonesia!
2. Saat inovasi seperti IoT menjadi bagian kehidupan manusia. Tak ayal wacana ini pun akan menjadi sebuah literasi. IoT sendiri menjadi bagian besar dari literasi digital, kemungkinan integrasinya ke dalam pendidikan pun potensial. IoT dalam pendidikan sendiri akan lebih kepada aplikasinya untuk menyokong pengajaran. Tidak menutup kemungkinan IoT sang-sangat membantu dalam hal literasi siswa, namun bagaimana cara kita mengatasi dampak negatifnya?
Permasalahan pembelajaran yang ada di Indonesia sangatlah beragam, misalnya kurang minat belajar, hasil belajar siswa yang tidak lebih dari SKM, tidak ada media belajar yang dapat menggabungkan ketiga level representasi seperti makroskopis, submikroskopis, dan simbolik. IoT disini berguna dalam mempermudah aktifitas manusia. Bisa jadi IoT dapat membantu siswa dalam menerangkan ketiga level representasi secara sekaligus. Dan bisa jadi dapat membangkitkan minat siswa. Karena pastinya suatu alat memiliki kekurangan dan kelebihan. Jadi IoT mungkin tidak dapat memecahkan seluruh permasalahan di Indonesia, namun ada beberapa permasalahan yang dapat dipecahkan
ReplyDeletesaya setuju dengan rifany. karena keberagaman permasalah pembelajaran yang ada di indonesia tidak memungkinkan semua dapat diatasi oleh internet of things, tetapi internet of things ini dapat meminimalisis permasalahan pembelajaran, contohnya siswa yang jauh dari jangkauan/jarak jauh dengan si guru dapat juga mencicipi pendidikan melalui internet of things.
DeleteSaya juga setuju dengan pendapat fany dan esa, permasalahannya adalah kurangnya minat belajar, kurangnya motivasi belajar, kurangnya hasil belajar, kurangnya sarana dan prasarana dalam belajar dll, dengan adanya IoT berguna dalam mempermudah aktifitas belajar siswa dan dapat meminimalisis permasalahan pembelajaran.
DeleteSaya setuju dengan teman teman bahwa IoT ini bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran di indonesia. Karena dengan adanya IoT ini mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar karena beragamnya aplikasi IoT yanh bisa kita ciptakan
Deletejika menjadi salah satu alternatif permasalahan saat ini menurut saya iya.
ReplyDeleteoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling berinteraksi dan dilakukan dengan memanfaatkan internet. Dalam penggunaan nya Internet of Thing banyak ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya : banyaknya transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket secara online, live streaming, e-learning dan lain-lain bahkan sampai alat-alat untuk membantu dibidang tertentu seperti remote temperature sensor, GPS tracking, and sebagainya yang menggunakan internet atau jaringan sebagai media untuk melakukannya.
Dengan banyaknya manfaat dari Internet of Things maka membuat segala sesuatu nya lebih mudah, dalam bidang pendidikan IoT sangat diperlukan untuk melakukan segala aktifitas dengan menggunakan sistem dan tertata serta sistem pengarsipan yang tepat.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan melda yakni,Menurut Anda apakah dengan IoT akan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang selama ini terjadi dalam proses pembelajaran di Indonesia?
ReplyDeletemenurut saja bisa saja, jika memang IOT setelah ditelaah analisis kebutuhan proses pembelajaran di indonesia, jika dari hasil analisis memang IOT dibutuhkan maka mau tidak mau kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi proses pembelajaran terintegrasi dengan AI dan IOT
saya sependapat dengan kak Rini, karna ya mau tak mau jika IoT sudah menjadi kebutuhan tentu harus kita persiapkan, dan kendala yang akan di alamipum menjadi tantangan baru yang harus dihadapi pada era saat ini dan mendatang.
DeleteSaya sependapat dengan saudari rini dan saudara sugeng
DeleteTren teknologi AI akan mengalami perubahan besar mendukung kegiatan di era saat ini dan mendatan.Banyak aktivitas masyarakat kini bergantung pada layanan online, seperti layanan on-demand atau e-commerce, yang terbukti mampu memberikan kemudahan dalam melakukan berbagai aktivitas masyarakat. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa teknologi bersifat mendukung, bukan mengubah total aktivitas yang sudah ada.
Suatu hari peran IoT akan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang selama ini terjadi dalam proses pembelajaran di Indonesia. Betapa tidak,kian hari makin kita rasakan geliat inovasi dalam bidang teknologi yang secara tidak langsung menunjang proses pembelajran pada abad 21 ini. Dengan kemajuan teknologi dalam penggunaan IoT tersebut kita dapat menciptakan pembelajaran yang tadinya minim literatur menjadi full literatur, menghadirkan contoh proses dengan suatu video pembelajaran dan lain sebagainya
ReplyDeleteiya saya setuju dan sependapat dengan kak nelly bahwa nanti kedepannya pasti zaman semakin mdern danperan IoT akan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang selama ini terjadi dalam proses pembelajaran di Indonesia. Betapa tidak,kian hari makin kita rasakan geliat inovasi dalam bidang teknologi yang secara tidak langsung menunjang proses pembelajran pada abad 21 ini.
ReplyDeletemenanggapi permasalahan kak melda nomor 2 mengenai cara kita mengatasi dampak negatif dari IoT ini menurut saya juga dalam menghadapi dampak negatif dari IoT yaitu perlu adanya pengawasan guru saat pembelajaran dikelas menggunkaan IoT tersebut. selain itu guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesepakatan mengenai pelanggaran penggunaan IoT saat tidak diperlukan. Peran serta orang tua, seperti mengingatkan siswa untuk bijak dalam menggunakan IoT ini amat sangat diperlukan.
ReplyDeletemenurut saya dampak negatifnya dapat kita cegah dengan memperkuat keimanan dimana kita harus tau rambu" mana yang baik mana yang tidak baik. dan kita sebagai guri tidak boleh bosan untuk mengingatkan dan mengawasi siswa dalam menggunakan IoT
ReplyDeletePermasalahan pembelajaran yang ada di Indonesia sangatlah beragam, mulai dari falisitas belajar hingga guru. dengan adanya IoT bisa menjadi salah satu alternatif dalam penyelesaian satu masalah dalam pendidikan.IoT disini berguna dalam mempermudah aktifitas manusia. Bisa jadi IoT dapat membantu siswa dalam menerangkan ketiga level representasi secara sekaligus. Dan bisa jadi dapat membangkitkan minat siswa.
ReplyDelete