Model Project Based Learning (PjBL)
Santyasa (2006), yang menyatakan bahwa PjBL adalah suatu pembelajaran yang berfokus pada konsep dan memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi. PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. PjBL adalah pembelajaran dengan menggunakan proyek sebagai metode pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis (Mahanal, 2009).
Sintak Model Project Based Learning (PjBL)
Menurut Daryanto, (2011:27-28), langkah-langkah Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (staert with the essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topic yang sesuai dengan realitas dunianyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta
didik. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (create a schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
a. Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
b. Membuat deadline menyelesaikan proyek
c. Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru
d. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek
e. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4. Monitor peserta didik dan pengajuan proyek (monitor the students and the progress of the project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5. Menguji hasil (assessthe outcorne)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
perikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience)
Pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik
secara individu maupun kelompok.
Kemampuan Berpikir Kreatif
Munandar (2012) berpendapat untuk
mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya penilaian terhadap
kemampuan berpikir kreatif. Berikut indikator penilaian berpikir kreatif
beserta perilakunya.
1. Berpikir lancar (Fluency)
- Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan
- Arus pemikiran lancar
2. Berpikir luwes (flexibility)
- Menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam
- Mampu mengubah cara atau pendekatan
- Arah pemikiran yang berbeda
3. Berpikir orisinil (Originality)
- Meberikan jawaban yang tidak lazim
- Memberkan jawaban yang lain dari pada yang lain
- Memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
4. Berpikir terperinci (elaboration)
- Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan
- Memperinci detail-detail
- Memperluas suatu gagasan
Model
Konvensional (Model PJBL)
|
Inovasi
Sintaks Model PJBL
|
Indikator Berpikir Kreatif
|
Dampak Inovasi
sintak terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif
|
1) Menentukan Pertanyaan Mendasar
|
1)Konstruktivisme
dan
Questioning
|
||
· Mengkondisikan
siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran
|
Mengkondisikan siswa agar
siap melaksanakan proses pembelajaran
|
-
|
-
|
· Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai
|
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
|
-
|
-
|
· Memberikan stimulasi berupa penayangan video
|
Memberikan
motivasi dan memancing siswa untuk menaympaikan pendapatnya dalam
pembelajaran berupa manfaat materi yang dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari yaitu materi koloid dengan menayangkan video contoh proses
rancangan materi koloid proses pembuatan eskrim dan gula kapas dan contoh
yang real di medsos yang sering mereka gunakan seperti instagram
|
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
|
· Diharapkan siswa dapat lebih aktif
menyampaikan pendapat, akan lebih banyak ide/gagasan/pikiran/ingatan yang
tersampaikan, jadi siswa yang terpaku atau terbiasa mencari jawaban
pertanyaan diskusi dari guru dari buku saja namun siswa menjadi luwes dan
lancar dalam mengingat dan menggali informasi yang pernah mereka ketahui
berdasarkan dari kegiatan mereka sehari-hari yaitu scroll di sosial media
tentang suatu hal yang baru/viral, jadi mereka bisa mngetahui ternyata contoh
dari koloid tidak hanya ada di buku dan teks saja namun ada real dalam
keadaan sekarang bahkan viral dampak berpikir kreatif berpikir luwes dan berpikir
lancar
|
· Memberikan
soal atau masalah yang berhubungan dengan pembelajaran
|
Mengarahkan siswa untuk menganalisis LKPD dan
soal dalam bentuk masalah rancangan proyek pembuatan es krim dengan contoh
video yang disajikan guru sebelumnya dan contoh koloid yang ada di medsos persamaan
dan perbedaannya
|
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
· Berpikir terperinci
· Berpikir orisinil
|
· Diharapkan
siswa dapat meningkatkan berpikir elaborasi, berpikir lancar dan berpikir
luwes
|
2) Mendesain Perencanaan Proyek
|
2) Pemodelan (Modelling)
|
||
· Meminta
siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya
|
Mengarahkan siswa untuk berhitung dari 1
sampai 5 diulangi seterusnya dari bangku paling depan sampai bangku paling
belakang sehingga anggota kelompok sebaran kemampuannya heterogen dan tidak
ada yang merasa pilih kasih
|
-
|
Mengarahkan siswa untuk berhitung dari 1
sampai 5 diulangi seterusnya dari bangku paling depan sampai bangku paling
belakang sehingga anggota kelompok sebaran kemampuannya heterogen dan tidak
ada yang merasa pilih kasih, jika undian siswa akan merasa aku beruntung dan
kurang beruntung dalam hal pencabutan/ pemilihan kertas, sedangkan dengan
urutan angka mereka tidak bisa menyesali tempat duduk pilihan mereka sendiri
|
· Mengarahkan
siswa untuk membuat sebuah proyek yang dapat menyelesaikan permasalahan yang
telah dikemukakan
|
|||
· Membimbing siswa dalam membuat langkah
kerja sebuah proyek yang akan dilaksanakan
|
|||
3)Menyusun Jadwal
|
3)Mendesain Perencanaan
Proyek
|
||
· Meminta
siswa untuk membuat timeline untuk menyelesaikan sebuah proyek
|
· Meminta
siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya dan mengarahkan
siswa untuk membuat sebuah proyek sesuai dengan arahan umum dari LKPD serta
tambahan kreativitas siswa itu sendiri
|
-
|
-
|
· Meminta
siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah proyek
|
· Membimbing siswa dalam membuat langkah
kerja sebuah proyek yang akan dilaksanakan
|
·
Berpikir luwes
·
Berpikir lancar
|
Diharapkan siswa mampu berpikir secara luwes agar
mampu mengeluarkan ide-ide atau kreatifitas masing-masing untuk proyek mereka
masing-masing
|
3)4)Menyusun
Jadwal
|
|||
·
Meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara
penyelesaian sebuah proyek
|
· Meminta
siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah proyek
|
Berpikir terperinci
|
Diharapakn siswa dapat memikirkan detail waktu yang
dibutuhkan untuk proyek tersebut, alat dan bahan dan perkiraan hasil proyek
|
4)Memonitor Peserta didik dan kemajuan proyek
|
5)Memonitor Peserta didik dan kemajuan
proyek
|
||
· Melakukan monitoring dan pengarahan
berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam pelaksanaan sebuah proyek dan
pengumpulan data
|
· Melakukan
monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam
pelaksanaan sebuah proyek dan pengumpulan data
|
-
|
-
|
· Melakukan
monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan peertanyaan kepada siswa dalam
menganalisis data
|
· Melakukan
monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan peertanyaan kepada siswa dalam
menganalisis data
|
-
|
-
|
· Melakukan
monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam
menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek yang dilakukan
|
· Melakukan
monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dalam
menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek yang dilakukan
|
-
|
-
|
6)Menguji Hasil
|
7)Menguji Hasil
|
||
· Meminta
siswa untuk mempersentasekan proyek yang telah dipersiapkan
|
· Meminta siswa untuk mempersentasekan proyek
yang telah dipersiapkan
· dan membuktikan sebuah proyek yang telah dibuat
berdasarkan teori yang ada
|
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
· Berpikir terperinci
Berpikir
orisinil
|
Memberikan
kesempatan kepada siswa
Diharapkan
siswa dapat berbagi berpikir orisinil yang didukung dengan lieratur yang
relevan serta mendetail dapat mempresentasekan proyeknya beserta dengan teori
pendukung
|
· Meminta siswa untuk membuktikan sebuah
proyek yang telah dibuat berdasarkan teori yang ada
|
|||
· Menilai
siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan pengetahuan yang
diperoleh
|
· Menilai siswa sejak perencanaan,
penjadwalan, hingga menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh
·
|
-
|
-
|
· Memberikan
kesimpulan akhir untuk menyamakan pengetahuan yang dimiliki siswa
|
|||
7)Mengevaluasi Pengalaman
|
8)Mengevaluasi
Pengalaman
|
||
· Memberikan
siswa refleksi hasil belajar dengan memberikan soal posttest
|
· Memberikan tes akhir
berupa tes essay sesuai dengan poin berpikir kreatif yang telah dibentuk :
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
· Berpikir terperinci
Berpikir orisinil
yang membutuhkan nalar dan ide kreatif siswa
dalam menjawab
|
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
· Berpikir terperinci
Berpikir
orisinil
|
Memberikan
tes akhir berupa tes essay
Diharapkan
siswa yang tadinya tidak mengerti dan tidak memiliki gagasan kreatif dapat
terasah, agar dapat
· Berpikir luwes
· Berpikir lancar
· Berpikir terperinci
Berpikir
orisinil
|
·
Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah berupa
proyek pada pertemuan selanjutnya
|
· Meminta
siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
sebuah proyek dan Memberikan kesimpulan akhir untuk menyamakan pengetahuan
yang dimiliki siswa
|
·
Berpikir luwes
·
Berpikir lancar
·
Berpikir Orisinil
|
Diharapkan
dapat Meluruskan miskonsepsi yang muncul pada saat diskusi dan kesimpulan
yang diberi penguatan oleh guru
|
· Meminta siswa untuk mengungkapkan perasaan
dan pengalamannya selama menyelesaikan sebuah proyek
|
Permasalahan :
1) Menurut Anda secara teori apakah rancangan inovasi sintak PjBL ini berpengaruh terhadap bepikir kreatif? masih adakah yang perlu saya tambahkan atau kurangkan?
2) Apakah sudah cocok materi yang saya gunakan dengan model pembelajaran dan dampak berpikir kreatif yang diharapkan? berikan pandangan teoritis Anda !
Menurut Anda secara teori apakah rancangan inovasi sintak PjBL ini berpengaruh terhadap bepikir kreatif?
ReplyDeleteMenurutsaya secara teori sudah, karna saya perhatikan Kak Melda telah memadukan antara sintak Inovasi yang dibuat dengan Indikator Berpikir Kreatif.
masih adakah yang perlu saya tambahkan atau kurangkan?
pada tahapan "Menilai siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh" hal ini apa yang dinilai, kemampuan apa yang dinilai, mungkin ini lebih baik diambahkan.
Menurut Anda secara teori apakah rancangan inovasi sintak PjBL ini berpengaruh terhadap bepikir kreatif? masih adakah yang perlu saya tambahkan atau kurangkan?
ReplyDeletedari sintak yang anda buat, sudah bisa memunculkan sikap berfikir kreatif. namun kalau ditanya untuk menigkatkan yang sudah ada, saya rasa perlu dipelajari lebih lanjut.
sependapat dengan dani bahwa dari sintak yang melda buat, sudah bisa memunculkan sikap berfikir kreatif. namun belum maksimal untuk peningkatan yang sudah ada
DeleteMenurut Anda secara teori apakah rancangan inovasi sintak PjBL ini berpengaruh terhadap bepikir kreatif?
ReplyDeleteMenurut saya jika dikaitkan secara teori model pjbl dapat berpengaruh terhadap berpikir kreatif, terlihat dari definisi berpikir kreatif itu sendiri adalah kecerdasan yang berkembang dalam diri individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan masalah. sedangkan pada model pjbl itu sendiri siswa dituntut unutk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi.
saya setuju dengan pendapat teman-teman diatas, jika dikaitkan secara teori model pjbl dapat berpengaruh terhadap berpikir kreatif yaitu pada saat guru meminta siswanya mengerjakan proyek.
ReplyDeletemenurut saya sintaks model PJBL jika dipasangkan dengan kemampuan berpikir kreatif cukup relevan, mengingat pada model PJBL siswa diminta untuk dapat membuat karya berdasarkan idenya sendiri yang tentunya unik dan membutuhkan aktivitas kreatif, dan jka dilihat dari materi, materi koloid implikasinya sangat dekat dengan kehidupan dan aktivitas siswa sehari-hari, menurut sayasiswa akan mudah untuk melakukan proyeknya. namun alangkah baiknya jika pada tahap kontruktivisme/questioning siswa diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri ide/tema yang akan diangkat menjadi proyek namun diini peran guru sebagai filter untuk melihat kerelevanan antar tema tsb dengan materi. jika siswa masih dibimbing melalui LKPD maka secara tidak langsung siswa tidak merumuskan dan merancang proyek sendiri.
ReplyDeletesaya setuju dengan pendapat kakak, menambahkan untuk LKPDnya memang harus dirancang mengikuti sintak model PJBL dan bertujuan untuk melihat kemampuan berpikir kreatif
Deletesaya setuju dengan teman-teman bahwa sintaks model PJBL jika dipasangkan dengan kemampuan berpikir kreatif cukup relevan, mengingat pada model PJBL siswa diminta untuk dapat membuat karya berdasarkan idenya sendiri yang tentunya unik dan membutuhkan aktivitas kreatif,
DeleteMenurut saya inovasi ini sudah bisa menimbulkan kemampuan siswa dalam berargumentasi. Namun disini mnurut saya dalam PjBL siswa dituntut untuk mengasilkan sebuah proyek atau produk yang tidak hanya dari 1 mata pelajaran saja. Bisa di kaitkan dgn mata pelajaran lainnya yang tentunya nnti akan berguna untuk siswa dan masyarakat sekitar sehingga pembelajaran abad 21 pun muncul. Jadi tidak hanya sekedar melakukan penyelidikan atau pembuktian kemudian berdiskusi untuk menyampaikan hasil. Jadi mungkin dalam pembuatan es krim td lebih d jelas kan lagi dampak nya kemana untuk masyarakat skitar. Dan juga bisa d kaitkan dalam ilmu biologi yg berhubungan dgn pengaruh ktika mengkonsumsi es krim atau dlm pembuatan es krim. Misalnya.
ReplyDeleteMenurut saya model pjbl dan bepikir kreatif yang dibuat oleh saudari melda sudah baik dan memang kedua ini cocok jika di sandingkan,, di inovasi yang saudari buat juga telah di paparkan bagaimana proses berpikir siswa dengan membuat suatu proyek mandiri dan juga di kaitkan dengab kehidupan sehari-hari dimana dlam koloid erat dengan implikasi kehidupan sehari-hari.. Sudah membuat siswa asik juga dalam bepikir kreatif karena melibatkan aplikasi yang biasanya siswa pakai, jadi akan lebih memecu siswa lebih kreatif lagi.
ReplyDeleteSebaiknya dalam LKPD dibuat banyak blok kosong agar siswa dapat berpikir kreatif apa langkah-langkah yang akan di buatnua sendiri dan menyimpulkan nya nanti sendiri serta membuat siswa bisa lebih kreatif dalam pengonovasian proyeknya masing-masing
Menurut Anda secara teori apakah rancangan inovasi sintak PjBL ini berpengaruh terhadap bepikir kreatif?
ReplyDeletemenurut saya inovasi sintak pjbl yang dibuat sudah dapat berpengaruh pada kemampuan berpikir kreatif karena disini guru banyak membimbing dan mengarahkan serta meminta siswa dalam melakukan kegiatan proyeknya. selain itu pada sintak juga terdapat langkah guru Meminta siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya dan mengarahkan siswa untuk membuat sebuah proyek sesuai dengan arahan umum dari LKPD serta tambahan kreativitas siswa itu sendiri, disini siswa akan terpancing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya dalam mengisi LKPD tersebut.
Menurut saya, sintaks yang kak melda buat sudah menimbulkan aspek berfikir kreatif. Walaupun di awal, kak melda sudah menentukan permasalahannya biar tidak melenceng kemana-mana disini kakak mengakalinya dengan menyuruh siswa berkreatifitas sendiri dari masalah yang dihasilkan. Dan diakhir juga kak melda sudah menerapkan tes untuk mengukur berfikir kreatif agar dapat terlihat
ReplyDeletemenurut saya Pembelajaran berbasis proyek
ReplyDeleteberfokus pada konsep dan prinsip,
memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, pemecahan masalah, tugas-tugas bermakna, berpusat pada siswa, serta menghasilkan produk nyata (Santyasa, 2006). Selain itu dengan melakukan proyek dapat membangun
pengetahuan, keterampilan, kompleksitas, serta memungkinkan siswa untuk berpikir secara mendalam dan menganalisis topik yang
memiliki makna bagi siswa (Klein et al,
2009).
Kegiatan proyek yang dilaksanakan
siswa dapat menstimulus kemampuan berpikir
kreatifnya. Seperti yang diungkapkan
Munandar (2009) bahwa kreativitas
didapatkan dari pengalaman mengekspresikan
dan mengaktualisasikan indentitas individu
dalam bentuk terpadu yang hubungannya
dengan diri sendiri, alam dan orang lain.
Pembelajaran berbasis proyek ini lebih
memberikan pengalaman kepada siswa dalam menyusun perancangan proyek, menyusun bahan/alat dan jadwal yang akan dilaksanakan dan bagaimana siswa dapat menggambarkan proyek yang dihasilkan dalam berbagai bentuk yang berbeda seperti grafik, laporan atau video.